Laporan
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal
Pelaksanaan : Selasa, 24 September 2013
Waktu Pelaksanaan : 11.30 WIB
Tempat Pelaksanaan : Ruang Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam
Narasumber : Aang Ridwan (Sekretaris
Jurusan, Dosen, & Mubaligh)
Pewawancara : Nesya Puspita Putri
Tema Wawancara : Seputar Da’i
Tujuan Wawancara : Mengetahui Psikologi Da’i
dari penampilan dan metode berdakwah
Hasil
Wawancara
Aang Ridwan (narasumber) sebagai mubaligh.
“Jangan katakan pada Tuhanmu masalahmu besar, tapi katakanlah pada masalah
besarmu Tuhanku Maha Besar” begitulah kutipan dari seorang mubaligh yang lahir
5 september 1974 ini. Bukan hanya sebagai mubaligh, beliau juga adalah SekJur
(Sekretaris Jurusan) Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Gunung Djati,
dan juga sebagai dosen pengajar yang sangat dihargai dan disenangi oleh
mahasiswanya. Bagaimana tidak? Beliau adalah pribadi yang ramah tamah, humoris,
dan memiliki metode pembelajaran yang sangat mudah dicerna oleh mahasiswanya. Beliau
sering berdakwah/berceramah di berbagai tempat. Tidak ada penampilan yang mewah
darinya, hanya penampilan sederhana, seperti mubaligh pada umumnya. Beliau
tetap berpakaian sederhana walau sekalipun jama’ahnya berpakaian mewah.
Beliau
memiliki konsep penampilan yaitu mengikuti sesuai dengan tradisi dan budaya. “saya
kan orang sunda, orang Indonesia jadi saya berpakaian seperti yang umumnya
memakai kemeja, celana, dan peci. Kalau orang arab kan memakai jubah atau
gamis, ya mereka pantas karena tradisi dan budayanya seperti itu ditambah
postur badan yang tinggi besar. Kalau saya memakai jubah, nanti saya kaya
Batman. Hehehe” ujarnya dengan gurauan. Beliau
menggunakai gelang coklat butiran kayu dilengan kanannya yang selain berfungsi
sebagai aksesoris juga berfungsi sebagai tasbih untuk berdzikir karena jumlah
butiran gelangnya itu ada 33 biji. Beliau juga terkadang menggunakan sorban
jika cuaca sedang dingin, jadi sorban tidak selalu digunakan apalagi untuk
aksesoris.
Beliau memiliki trik untuk menghipnostrip jamaahnya. Pada
5 menit pertama beliau membuat streatment yang dapat menghipnotis jamaah untuk
menarik perhatiannya agar mau mendengarkan ceramahnya.. Banyak cara untuk
menarik perhatian jamaah, salah satu trik beliau untuk menarik perhatian
jamaahnya itu dengan cara membuat pantun. Beliau selalu berusaha menjadi orang
lain, dalam artian menjadi orang lain adalah agar mengetahui apang yang
diinginkan tau dibutuhkan orang lain saat beliau berceramah. Itu memudahkan
beliau untuk masuk dalam kehidupan, pikiran dan hati jamaahnya.karena untuk
menyampaikan komunikasi yang efektif itu kita harus menjadi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar