Jumat, 27 Desember 2013

Seputar Da'i

Laporan Hasil Wawancara

Hari/Tanggal Pelaksanaan         : Selasa, 24 September 2013
Waktu Pelaksanaan                  : 11.30 WIB
Tempat Pelaksanaan                 : Ruang Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Narasumber                             : Aang Ridwan (Sekretaris Jurusan, Dosen, & Mubaligh)
Pewawancara                           : Nesya Puspita Putri
Tema Wawancara                    : Seputar Da’i
Tujuan Wawancara                  : Mengetahui Psikologi Da’i dari penampilan dan metode berdakwah

Hasil Wawancara

            Aang Ridwan (narasumber) sebagai mubaligh. “Jangan katakan pada Tuhanmu masalahmu besar, tapi katakanlah pada masalah besarmu Tuhanku Maha Besar” begitulah kutipan dari seorang mubaligh yang lahir 5 september 1974 ini. Bukan hanya sebagai mubaligh, beliau juga adalah SekJur (Sekretaris Jurusan) Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Gunung Djati, dan juga sebagai dosen pengajar yang sangat dihargai dan disenangi oleh mahasiswanya. Bagaimana tidak? Beliau adalah pribadi yang ramah tamah, humoris, dan memiliki metode pembelajaran yang sangat mudah dicerna oleh mahasiswanya. Beliau sering berdakwah/berceramah di berbagai tempat. Tidak ada penampilan yang mewah darinya, hanya penampilan sederhana, seperti mubaligh pada umumnya. Beliau tetap berpakaian sederhana walau sekalipun jama’ahnya berpakaian mewah.
Beliau memiliki konsep penampilan yaitu mengikuti sesuai dengan tradisi dan budaya. “saya kan orang sunda, orang Indonesia jadi saya berpakaian seperti yang umumnya memakai kemeja, celana, dan peci. Kalau orang arab kan memakai jubah atau gamis, ya mereka pantas karena tradisi dan budayanya seperti itu ditambah postur badan yang tinggi besar. Kalau saya memakai jubah, nanti saya kaya Batman. Hehehe”  ujarnya dengan gurauan. Beliau menggunakai gelang coklat butiran kayu dilengan kanannya yang selain berfungsi sebagai aksesoris juga berfungsi sebagai tasbih untuk berdzikir karena jumlah butiran gelangnya itu ada 33 biji. Beliau juga terkadang menggunakan sorban jika cuaca sedang dingin, jadi sorban tidak selalu digunakan apalagi untuk aksesoris.
Beliau memiliki trik untuk menghipnostrip jamaahnya. Pada 5 menit pertama beliau membuat streatment yang dapat menghipnotis jamaah untuk menarik perhatiannya agar mau mendengarkan ceramahnya.. Banyak cara untuk menarik perhatian jamaah, salah satu trik beliau untuk menarik perhatian jamaahnya itu dengan cara membuat pantun. Beliau selalu berusaha menjadi orang lain, dalam artian menjadi orang lain adalah agar mengetahui apang yang diinginkan tau dibutuhkan orang lain saat beliau berceramah. Itu memudahkan beliau untuk masuk dalam kehidupan, pikiran dan hati jamaahnya.karena untuk menyampaikan komunikasi yang efektif itu kita harus menjadi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar